Senin, 27 Agustus 2012

Maeda Atsuko Graduations Tribute: [Hingga Sang Bunga Merekah] - History of Maeda Atsuko

Hingga Sang Bunga Merekah- diambil dari Until The Flower Blooms, video coupling Single pertama Maeda Atsuko "Flower". Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.




Maeda Atsuko. menjadi center bagi jutaan copy lagu-lagu AKB48 sebagai wajah bagi AKB48. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan, wajahnya mulai merambah pada dunia foto model, drama, film dan dikenal luas dalam dunia Entertainment. Jutaan fans memilihnya menjadi orang nomor satu di AKB48. Akan tetapi, di balik senyuman manisnya tersimpan sejarah akan perjuangan dan kerja keras.
"Saya tidak memiliki bakat apa-apa melainkan tersenyum. Tetapi saya akan bekerja keras dengan senyuman" ungkap Acchan-nama panggilan untuk Maeda Atsuko-.
Dalam masa remajanya yang diisi dengan berkontribusi untuk AKB48 selama hampir tujuh tahun, Acchan mengalami perkembangan yang luar biasa. Kini, Acchan telah membuktikan bahwa ia tidak hanya memiliki senyuman.


30 Oktober 2005

 

Acchan  mengukuti audisi member generasi pertama AKB48 di Tokyo. Saat itu, usianya masih 14 tahun. Dalam sesi interview, Acchan mengungkapkan impiannya untuk menjadi seorang aktris. Kepolosan dan kemauan Acchan membawanya terpilih menjadi salah satu member generasi pertama.
Para member terpilih pun segera melakukan latihan ala 'sparta' dibimbing oleh koreografer Natsu Mayumi. Satu bulan latihan dilakukan dengan penuh tekanan. Acchan yang waktu itu tidak memiliki pengalaman apa-apa dalam bernyanyi atau menari selalu memilih posisi di belakang karena tidak ingin dipanggil ke depan oleh mentor.
Acchan yang pemalu, dapatkah ia berdiri di barisan depan dan tampil perfect di Panggung?

 Maeda Atsuko megikuti audisi AKB48 pada usia 14 tahun

Akhirnya, AKB48 memulai penampilan perdananya di atas panggung dengan menampilkan 'Party Ga Hajimaru Yo'. Acchan memulai debutnya sebagai member AKB48 dengan perasaan gembira. Ia sama sekali tidak merasa nervous. Penampilan pertama AKB48 ini berjalan lancar dan sukses. Semua member merasa gembira. Meskipun demikian, timbul masalah akan sedikitnya penonton yang datang mengunjungi teater mereka.
Keadaan yang sulit ini tidak membuat Acchan dan para member putus asa. Mereka tetap tampil dengan sepenuh hati untuk para penontonnya. Bahkan, para member turun ke jalanan untuk mempromosikan teater dan penampilan AKB48. Usaha mereka akhirnya berbuah hasil, semua kursi penonton habis terjual untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, mereka tidak lagi melihat kursi kosong di hadapannya. Acchan dan kawan-kawan pun menyadari bahwa usaha dan kerja keras pasti akan mendapat balasan pada suatu hari.

Acchan (kiri) dan Takamina (kanan) memulai debut dalam Stage A1 'Party ga Hajimaru yo!'


Konsep dari AKB48 adalah 'Agar orang-orang dapat melihat para member bekerja keras untuk meraih impiannya'. Penampilan Team A sebagai pioneer berjalan baik dan mendapat tempat di hati para penggemarnya. Akan tetapi, pada stage kedua dari Team A [A2 stage: Aitakatta!]  mulai muncul gap antara member yang berdiri di barisan depan dengan barisan belakang. Keadaan ini semakin hari semakin menjauh dan membuat rasa tidak nyaman diantara para member. Acchan yang menjadi center dalam lagu 'Nagisa no Cherry' akhirnya mengungkapkan ketidak nyamanan-nya pada saat Sensyuraku (di akhir penampilan panggung). Ia merasa tidak pantas untuk berdiri sebagai center karena beranggapan bahwa penampilannya tidak baik. Meskipun demikian, para member lain -yang dia anggap lebih baik namun hanya tampil di barisan belakang- selalu menyemangatinya dengan kata-kata "Mari kita berusaha bersama..."

 
Dalam Nagisa no Cherry, perbedaan antara center dan member lain terlihat sangat mencolok.

Acchan: Ace yang Terpendam

Sejak awal debutnya, AKB48 telah mengeluarkan 8 single dalam waktu dua tahun. Dengan banyaknya jumlah member yang dimiliki AKB48, sangat sulit bagi awan untuk mengenalnya dari pribadi masing-masing member. Maka sang produser, Yashushi Akimoto memutuskan untuk menjadikan Acchan sebagai Ace bagi AKB48. Dengan wajahnya sebagai center, maka orang-orang dapat mengetahui bahwa group tersebut merupakan AKB48.
Sebagai seorang Ace, Acchan dituntut untuk selalu tersenyum. Selain itu, agar tidak mengecewakan para fans dan staff manajemen, ia bekerja keras dalam posisinya itu. Kekhawatiran selalu muncul dalam benak Acchan, "Apakah saya dapat melakukan semua ini?"


22 Oktober 2008

Single AKB48 yang ke-10 mulai dijual. Seharusnya, Acchan berhak atas foto dirinya yang menjadi cover untuk single terbaru itu. Namun secara mengejutkan, bukan dirinya yang tampil di halaman depan, melainkan member SKE48 yang waktu itu masih berusia 11 tahun: Matsui Jurina. Pada awalnya Acchan tidak menghiraukan hal itu. namun para fans mulai membanding-bandingkan keduanya. Matsui Jurina di usianya yang sangat belia, tampil percaya diri dan penuh semangat, sangat berbeda denga Acchan yang pemalu. Keadaan ini membawa Acchan ke dalam kondisi yang sangat sulit.
Sejak saat itu, setiap akan diluncurkan Single baru, AKI-P yang mengetahui kekhawatiran Acchan, selalu mengirimkan e-mail untuknya. Seperti pelatih yang melihat pitcher andalannya kelelahan, akan bertanya " Masih dapatkah kamu melanjutkan ini?", AKI-P pun demikian. Namun Acchan dengan tegar selalu menjawab bahwa Ia dapat menanggung perasaan tertekan dan bekerja untuk single itu.


 

Matsui Jurina,  sang pengancam posisi Ace

2009


Pada tahun ini, Maeda Atsuko memulai revolusi dirinya. Acchan meluncurkan album-photo pertamanya dengan jumlah pesanan mencapai 10 ribu copy. Saat penjualannya, 1500 orang hadir untuk berjabat tangan dengan Acchan. Di bulan maret, Ia mebuka blog pertamanya sebagai member AKB48, dan menduduki peringkat pertama dalam Ameba blog.

 
Tampilan blog Acchan di Ameba

9 Juli 2009

Senbatsu Sousenkyo -AKB48 General Election- digelar untuk pertama kalinya. Sebagai member AKB48, Maeda Atsuko selalu menampilkan dirinya apa adanya. Penampilan apa-adanya ini ternyata justru memunculkan segolongan orang yang tidak suka padanya: Anti. Maeda Atsuko sering menangis karena memiliki anti sejak usianya 14 tahun. Memang 'Dimusuhi orang' merupakan hal yang sangat mengganjal hati. Namun, para penggemar menyadari bahwa bagaimanapun Acchan telah berusaha dengan keras. Akhirnya Ia pun terpilih menjadi member no.1 dalam Sousenkyo kali pertamanya. Posisi ini menjadi hadiah yang sangat berharga bagi Acchan yang ia terima dari para fans. 

Acchan pada Senbatsu Sousenkyo 2009

22 Agustus 2009

AKB48 menggelar konser dua hari di Nippon Budokan untuk pertama kali. Para idol yang berasal dari stage di Akihabara ini dapat tampil di panggung besar untuk pertama kali pula. Penampilan ini menjadi memori terbaik Acchan dan kawan-kawan dalam musim panas tahun itu. Anggota team A yang selalu memberikan support bagi Acchan, merasakan mereka sudah seperti layaknya keluarga.
Hubungan yang terjalin ini ternyata harus terputus tiba-tiba. 
Di Akhir konser AKB48 di Budokan diumumkan team rehsuffle. Beberapa anggota tim di pindah ke tim lainnya. Acchan tetap pada team A, tetapi harus melepaskan dua orang sahabatnya yang selama ini menemaninya dari awal, Minegishi Minami dan Itano Tomomi ke team K. Mereka harus menjalani latihan dan penampilan terpisah. Team rehsuffle membawa kesedihan bagi para member. Namun semenjak itu, Nama AKB48 semakin dikenal luas. Puncaknya, AKB48 menjawarai tangga lagu Oricon untuk pertama kali lewat single mereka 'RIVER'

Reshuffle team pertama AKB48 di Nippon Budokan


Acchan tampak kaget. Di sebelahnya, Tomochin harus pindah ke Team K.

23 November 2009


AKB48 mendapatkan berita bagus. Mereka akan tampil pada NHK Kouhaku Uta Gassen ( versi stasiun TV NHK Jepang) untuk pertama kalinya dan memecahkan rekor untuk jumlah group dengan anggota terbanyak dalam debut di Uta gassen. :D

 
AKB48 menampilkan RIVER untuk NHK Kouhaku Uta Gassen ke-69 


Sebagai center dari Idol Group ngetop juga untuk mencapai impinannya sebagai seorang aktris, Acchan pun menggali pengalaman sebanyak banyaknya. Ia menyadari bahwa jika ia diam saja, maka AKB48 akan turun. Tanggung jawab ini yang terus menjadi dorongan baginya untuk maju.


9 Juni 2010

 

Perjalanan Maeda Atsuko bukanlah jalan yang bebas hambatan. Tantangan selalu muncul di depannya.Kali ini Acchan menghadapi kenyataan pahit karena harus turun ke posisi kedua. Posisi pertama sendiri diraih oleh saingan terberatnya, Oshima Yuko. Rasa percaya diri Acchan turun karena merasa tidak bekerja dengan baik. Namun demikian para fans tetap meneriakkan semangat padanya. Acchan pun menginginkan untuk tetap berusaha di AKB48 dengan posisinya saat ini. Ia tetap berharap untuk mendapat kesempatan dalam membuktikan bahwa dirinya mampu memimpin AKB48. Meski berdiri disamping center Oshima Yuko, Acchan tetap menebar senyuman terbaiknya.

 
Yuko menjadi jawara Sousenkyo tahun 2010
Acchan menempati posisi nomor dua dalam AKB48 Senbatsu Sousenkyo 2010

Oktober 2010


AKB48 Janken Tournament dimulai.  Kali ini posisi center untuk single AKB yang ke-19  akan ditentukan berdasarkan undian lewat permainan kertas-gunting-batu. Sebuah kondisi dimana faktor keberuntungan sangat berperan besar di sini. Uchida Mayumi, menjadi pemenang dalam pertandingan kali ini dan berhak menjadi center untuk single 'Chance no Junban'. Maeda Atsuko sendiri hanya meraih posisi ke-15. Sebuah posisi yang tidak biasa bagi seorang yang terbiasa mendapatkan tempat di depan. Acchan kehilangan kesempatan menjadi center untuk kedua kalinya.

 http://shibuyaonprambors.files.wordpress.com/2010/09/akb5.jpg
 
Senbatsu member Janken Taikai 2010


Tidak menghiraukan semua beban di pundaknya, Acchan memulai untuk menjadi pribadi yang kuat.


2011

Sakura No Ki Ni Narou, single ke-20 AKB48 ini bukan hanya menjawarai tangga lagu Oricon untuk rilisnya. Single ini juga sukses terjual lebih dari satu juta kopi. Mengangkat tema persahabatan dan graduation, single ini sangat menyentuh hati orang yang mendengarkannya.


The Flower Blooms

Juni 2011


Acchan akhirnya memulai solo debut dengan Single-nya yang berjudul 'Flower'. Lagu flower ini menjadi salah satu OST dari film Moshi Kōkō Yakyū no Joshi Manager ga Drucker no "Management" o Yondara (moshidora) yang dibintangi oleh Acchan sendiri. Menjawarai tangga lagu mingguan Oricon dengan total penjualan lebih dari 170 ribu kopi bagi lagunya, membuktikan bahwa Acchan masih mendapat dukungan yang sangat besar dari para fans. Sebuah langkah kecil dalam mewujudkan cita-citanya.

Single pertama Acchan "Flower"

Menjadi nomor dua tidak membuat Maeda Atsuko putus asa.  AKB48 22nd Single Senbatsu Sousenkyo "Kotoshi mo Gachi Desu" di Nippon Budokan akhirnya membawa kembali Acchan sebagai orang nomor satu di AKB48. Diantara 150 orang member yang berasal dari AKB48, SKE48, an NMB48, dipilihlah 21 orang yang mendapat vote tertinggi untuk menjadi senbatsu member. 139,892 votes dari para fans menjadikan Acchan center untuk single 'Flying Get'. Single ini mencetak rekor sejarah Oricon karena menjadi single yang terjual lebih dari satu juta kopi pada hari pertama.
Kata flying get yang berasal dari bahasa slang Jepang untuk 'membeli sebelum tanggal di-rilisnya' atau yang akrab dengan istilah preorder memang sangat pas untuk menggambarkan tingginya penjualan single di hari pertama ini. 'Flying Get' menjadi saksi eksistensi Acchan sebagai Ace AKB48 yang tak terpatahkan.



Flying Get, terjual 1 juta kopi pada hari pertama, tentunya sebagian besar lewat "furage" alias preorder

The True Ace


Apa lagi yang kurang. Di tengah puncak kejayaan AKB48, menjadi member yang dipercaya menjadi Ace dan telah dua kali dipercaya menjawarai Sousenkyo, adalah kesempatan bagi Acchan untuk memantapkan kedudukannya di posisi puncak dan menjadi nomor satu. Namun pada hari terakhir konser mereka di Saitama Super Arena, Maeda Atsuko mengumumkan Graduation-nya dari AKB48.


Saya mengikuti audisi AKB48 pada usia 14 tahun dan bergabung sebagai former member (generasi pertama). Pada saat itu, mendatangi audisi merupakan salah satu keputusan terbesar dalam kehidupan Saya.
Maka kini, izinkan saya menyampaikan keputusan terbesar untuk yang ke dua.
Saya, Maeda Atsuko, memutuskan untuk graduate dari AKB48.
Sejak dahulu, emosi saya selalu naik dan turun. Saya sudah banyak menyusahkan member yang lain. Selain itu, saya juga telah banyak menimbulkan kekhawatiran bagi para fans. Meskipun demikian, saya tetap mengikuti jalan ini selama enam setengah tahun hingga saya berdiri di sini sekarang.
Pada hari pertama konser, kami mengumumkan akan menggelar konser di Tokyo Dome. konser ini merupakan impian saya sejak usia 14 tahun bersama dengan teman-teman. Akhirnya, sekarang impian itu akan terwujud. Saya sangat menunggu-nunggu. 
Kini, saya harus kembali berusaha untuk mewujudkan impian di usia 20 tahun ini. Saya berpikir bahwa saya tidak bisa bertahan tanpa melakukan apa-apa.
Sejujurnya, saya sangat khawatir. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tetapi untuk kebaikan para junior saya, saya berpikir untuk graduate dan melangkah ke depan. Tanggal pastinya belum dapat ditentukan, tetapi saya tidak akan pergi begitu saja. Kami akan mengumumkannya bila telah ditetapkan.
Maafkan saya karena telah meminta waktu kalian semuanya. 
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semuanya. Membuat pengumuman hari ini, merupakan sebuah keputusan yang harus saya lakukan, karena konser ini telah usai.  
Meskipun hanya menyisakan waktu yang tidak lama lagi, Sebagai member AKB48, Saya ingin menciptakan memori yang indah dengan semuanya. "Ingin membuat semua orang tersenyum", hal ini tidak akan pernah saya lepas. Saya akan selalu membawanya dan beusaha keras menatap masa depan. 

Hari ini, saya meminta maaf karena telah mengejutkan semua orang. Terima kasih banyak atas perhatian semuanya.

(Maeda Atsuko, 25 Maret 2012)



 bersambung...




3 komentar:

  1. OK. makasih koreksinya...

    kelanjutannya in progress. di tunggu saja, mudah2an cepet kelar.
    kalo ada yang perlu dikoreksi lagi silahkan... :D

    BalasHapus
  2. Acchan ternyata keren banget perjalanan di AKB48 *-*

    BalasHapus